Israel Bikin AS Hilang Kendali, Rusia-China Ambil Kesempatan

Israel Bikin AS Hilang Kendali, Rusia-China Ambil Kesempatan

Tentara Israel beroperasi dengan tank di distrik Shajaiya kota Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza 8 Desember 2023. (REUTERS/Yossi Zeliger)

Para ahli mengatakan perang di Gaza akan memaksa Timur Tengah melakukan “reset” yang akan berdampak pada proses normalisasi kawasan dengan Israel. Hal ini menciptakan dunia multipolar yang jauh dari hegemoni Amerika Serikat (AS).

Para pakar global terkemuka mengemukakan hal ini di Forum Doha di Qatar pada Senin (11/12/2023). Sehari sebelum Forum Doha dimulai, AS sempat memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata di Gaza.

Pada sesi penutup Forum Doha, https://betslots88.store/ peneliti senior di Dewan Urusan Global Timur Tengah Galip Dalay mengatakan meningkatnya ketidakpuasan terhadap AS akan memudahkan China dan Rusia untuk mendapatkan lebih banyak pijakan di Timur Tengah.

“Perang ini tidak diregionalisasi dalam bentuk aktor-aktor negara yang ikut serta dalam perang, namun perang ini telah diregionalisasi dalam cara kawasan ini terlibat secara emosional, politik, dan sosial,” katanya, seperti dikutipĀ Al Jazeera.

Omar Rahman, yang juga merupakan anggota Dewan Urusan Global Timur Tengah, mengatakan Israel telah menegaskan kembali dirinya sebagai “negara yang paling dibenci di kawasan ini sejauh ini”, sehingga proses normalisasi apapun “tidak akan dilakukan” dalam waktu dekat.

Normalisasi mengacu pada proses yang didukung oleh Liga Arab pada tahun 2002 ketika Liga Arab menawarkan Israel hubungan normal dengan negara-negara Arab sebagai imbalan atas penarikan penuh dari tanah yang mereka rebut dalam perang tahun 1967 untuk memungkinkan pembentukan negara Palestina merdeka.

Pada tahun 2020, mantan Presiden AS Donald Trump membantu Israel mengamankan hubungan formal dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko berdasarkan perjanjian yang dikenal sebagai Abraham Accords. Sudan juga menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari dorongan Trump.

Sementara itu, Trump juga membuat marah warga Palestina ketika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Palestina menginginkan Yerusalem Timur yang diduduki sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Baru-baru ini, pemerintahan Joe Biden melakukan upaya baru untuk menormalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi. Namun perang Gaza telah menempatkan Riyadh dan negara-negara Arab lainnya yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel dalam posisi yang canggung.

Sebaliknya, para ahli di Forum Doha memperkirakan serangan Gaza akan mendorong rival regional di Timur Tengah untuk “menormalkan” hubungan mereka, terutama Arab Saudi dan Iran.

“Proses normalisasi antara negara-negara Arab dan [negara] lain di luar Israel kemungkinan akan terus berlanjut karena persaingan regional yang muncul selama Arab Spring bersifat merugikan dan merugikan secara ekonomi,” kata Rahman.

“Tidak ada seorang pun yang muncul dari kompetisi ini sebagai kekuatan dominan di kawasan ini,” katanya.

Alfredo Conte, diplomat terkemuka Italia yang juga berbicara di Forum Doha, mengatakan perang Gaza telah menunjukkan betapa pentingnya isu Palestina bagi wilayah tersebut.

Conte mengatakan normalisasi negara-negara Timur Tengah dengan Israel tidak harus menjadi suatu hal yang mustahil di masa depan dan dapat dilakukan bersamaan dengan solusi kenegaraan sehubungan dengan konflik Israel-Palestina.

“Seluruh kawasan dapat menjadi bagian dari stabilitas dan kemakmuran bersama dengan mengatasi masalah Palestina [dan] dengan memberikan prospek serius bagi rakyat Palestina untuk menjadi negara,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*