Kecil-Kecil Cabe Rawit, KEK Ini Jadi Kebanggaan Baru RI
Eksistensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memberikan dampak positif bagi berbagai pihak, baik terhadap investor maupun daerahnya dengan memberikan lapangan kerja hingga menyejahterakan rakyatnya.
KEK juga diharapkan bisa menjadi sumber pertumbuhan baru dengan berbasis pada kekuatan daerah setempat. Terdapat beberapa multiplier effect di KEK, diantaranya:
1. Peningkatan Produk Domestik Regional https://kas138beloved.com/ Bruto (PDRB) daerah
Kehadiran kegiatan ekonomi baru di suatu wilayah, yang diikuti oleh kegiatan ekonomi lainnya di sekitarnya, secara kumulatif akan meningkatkan PDRB daerah dari penerimaan pajak.
2. Perkembangan infrastruktur
Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021, KEK merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang didukung oleh pengembangan infrastruktur di sekitar kawasan yang sebagian besar juga merupakan PSN. Hal ini membawa dampak luas bagi aktivitas dan pergerakan ekonomi masyarakat.
3. Pemberdayaan masyarakat lokal melalui serapan tenaga kerja atau pelatihan-pelatihan
Pertumbuhan investasi di KEK diikuti oleh serapan tenaga kerja yang besar, utamanya dari masyarakat sekitar. Selain tenaga kerja langsung yang bekerja di pelaku usaha di KEK, munculnya pusat ekonomi baru yang menciptakan berbagai kegiatan ekonomi, akan meningkatkan serapan tenaga kerja secara lebih luas.
Salah satu KEK yang punya pengaruh besar yakni KEK Galang Batang. KEK yang berlokasi di Pulau Bintan Kepulauan Riau ini merupakan sentra choke point Selat Malaka..
Lokasi strategis ini menjadi keuntungan dalam menciptakan peluang bisnis, sehingga ke depannya KEK Galang Batang diharapkan mampu memberikan dampak bagi perekonomian nasional melalui hilirisasi bauksit.
KEK Galang Batang akan dikembangkan sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang (bauksit) dan produk turunannya baik dari refinery maupun dari proses smelter dengan PT GBKEK Industri Park sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK dengan PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) sebagai anchor tenant yang merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berasal dari Kota Nanshang, Tiongkok.
Foto: KEK Galang Batang
Sumber: KEK |
KEK Galang Batang yang menjadi kebanggaan Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sumber devisa negara ini melalui PT. BAI telah sukses melakukan ekspor perdana sebanyak 70 ribu ton Smelter Grade Alumina (SGA) ke Malaysia yang dilepas oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 2 Juli 2021 yang lalu. Sejak saat itu hingga Januari 2022, PT. BAI telah mengekspor SGA dengan total sebanyak 1,2 juta ton ke Malaysia dan Tiongkok dengan nilai Rp7,3 triliun
Lebih lanjut, KEK Galang Batang telah berhasil mengekspor olahan bauksit menjadi smelter grade alumina (SGA) selama 2023 dengan total akumulatif nilai ekspor sebesar Rp9,4 triliun.
Hingga kini, KEK Galang Batang akan menjadi salah satu KEK hilirisasi untuk melengkapi success story selain KEK Gresik dengan capain investasi kumulatif mencapai Rp17,9 triliun. KEK Galang Batang menjadi salah satu KEK dengan progress yang baik.
Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, upaya hilirisasi dalam pengolahan sumber daya alam akan terus dilakukan di KEK Galang Batang dengan program hilirisasi bauksit yang terus dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas smelter sehingga menjadikan Indonesia eksportir alumunium ingot dan menghasilkan nilai tambah dari pengolahan bauksit.
Foto: KEK Galang Batang
Sumber: KEK |
Kehadiran KEK Galang Batang juga memberikan manfaat bagi masyarakat setempat berupa penyediaan bendungan yang juga dapat menyelesaikan kebutuhan air harian, di saat yang bersamaan, infrastruktur proyek juga meningkatkan kapasitas pelayanan masyarakat dan mempercepat proses urbanisasi di sekitar kawasan.
Diperkirakan KEK Galang Batang akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 23.200 orang, yang berpotensi menciptakan kegiatan ikutan (multiplier effect) di kawasan tersebut. Hingga saat ini telah menyerap 4.547 orang dan akan terus bertambah dengan adanya rencana peningkatan pembangunan KEK Galang Batang adalah sebesar Rp 36,25 triliun hingga tahun 2027.