PTBank BTPN Syariah Tbk (BTPS) berhasil menjalani periode awal tahun 2023 dengan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan.
Hingga kuartal pertama 2023, BTPS tercatat berhasil membukukan Total AssetRp 22,1 triliun dan pembiayaan mencapai Rp 11,8 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh 11.1% jika dibandingkan dengan perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,6 triliun.
Adapun pertumbuhan itu juga disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat dan tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator. Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 51.7%, atau jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Sementara perolehan dana pihak ketiga (DPK) berhasil dijaga di level yang efisien hingga Rp 12,8 triliun.
“Kinerja keuangan yang tumbuh positif ini mendorong perolehan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 425 miliar,” kata Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad dalam keterangan tertulis Sabtu (29/4/2022).
Keberhasilan ini kata Fachmy, tidak lepas dari usaha BTPS yang terus berikhtiar dan selalu konsisten untuk melayani masyarakat inklusi dengan membuka akses keuangan yang tepat.
Bank melakukannya dengan menghimpun dana dari segmen masyarakat sejahtera lalu menyalurkan sepenuhnya untuk pembiayaan masyarakat inklusi, yakni para perempuan yang menjadi pelaku ekonomi yang tangguh serta dapat membawa perubahan dalam keluarga dan lingkungan mereka. Umumnya, mereka belum tersentuh layanan keuangan profesional.
“Sebagai satu-satunya Bank umum syariah yang fokus melayani masyarakat inklusi, Bank membuka akses keuangan kepada mereka dengan melayani langsung ke sentra-sentra di pelosok Indonesia, dengan menempatkan para petugas lapangan (atau yang biasa disebut Community Officer),” jelas Fachmy.
Seperti diketahui, hingga saat ini BTPS sudah menjangkau 2.600 kecamatan di 23 provinsi Indonesia. Untuk memudahkan para community officer dalam melayani, Bank menyediakan tempat tinggal serta moda transportasi mendekati sentra nasabah agar mobilitas mereka lebih mudah.
Semua pemenuhan kebutuhan ini disediakan agar para community officer bisa memberikan layanan terbaik ke para nasabah. Selain itu, peran mereka lanjut Fachmy juga tidak serta merta hanya menjadi perantara dalam membuka akses keuangan tetapi juga memberikan akses pengetahuan melalui program pendampingan yang diberikan untuk bisa membangun empat perilaku unggul nasabah yakni Berani, Dispilin, Kerja Keras dan Saling Bantu (BDKS).
Pendampingan dan melayani langsung ke sentra nasabah inilah yang menjadi kunci dari pelayanan BTPS selama ini untuk terus tetap tumbuh bersama masyarakat inklusi dan membedakan dengan bank-bank lainnya.
Bank memahami, bahwa sentuhan manusia diperlukan bagi nasabah inklusi agar nasabah nyaman menjalankan bisnisnya sehingga bisa tumbuh berkelanjutan.
Selain akses keuangan dan akses pengetahuan, kini Bank juga semakin luas memberikan akses lain. Di antaranya, akses suplai barang dan akses pasar. Bank, melalui BTPN Syariah Ventura yang merupakan anak perusahaan dan perpanjangan tangan Bank, bersinergi dengan mitra-mitra strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membesarkan masyarakat inklusi.
“Kami percaya semua masyarakat Indonesia dari berbagai segmen manapun berhak mendapatkan akses keuangan yang tepat serta akses yang lebih luas lagi untuk kehidupan yang lebih baik. Bank pun senantiasa untuk terus semakin relevan dengan kebutuhan nasabah dan dinamika bisnis. Ikhtiar yang dilakukan Bank dari awal berdirinya hingga saat ini semata-mata untuk dapat mewujudkan niat baik dan memastikan kehidupan jutaan masyarakat inklusi di Indonesia tumbuh menjadi lebih berarti,” tutup Fachmy.