Aksi demo tak berujung kini menghantui Prancis setelah rencana reformasi pensiun yang dicetuskan Presiden Emmanuel Macron disetujui Dewan Konstitusi.
Di tengah aksi demo dan aksi mogok yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan, Dewan Konstitusi mendukung kebijakan tak populer Macron. Yaitu, mengubah batas usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun.
Dengan persetujuan ini, diperkirakan Macron akan segera mengimplementasikan rencananya itu.
Melansir Reuters, massa berkumpul di luar gedung Balai Kota Paris, membawa banner bertuliskan ‘demo tanpa akhir sampai reformasi dicabut’, ‘musim kemarahan.”
“Semua serikat pekerja menyerukan kepada Presiden Republik untuk menunjukkan kebijaksanaan, mendengarkan dan memahami apa yang terjadi di negara ini dan tidak memberlakukan undang-undang ini,” kata pemimpin serikat CGT Sophie Binet, dikutip dari Reuters, Sabtu (15/4/2023).
Keputusan Macron tersebut dituding hanya akan memicu kemarahan di seluruh negeri.
Sementara itu, pihak oposisi menyebutkan tak akan mundur. Dan, serikat pekerja mengatakan mereka tidak akan menghadiri pertemuan yang ingin diselenggarakan Macron dengan mereka pada hari Selasa.
“Kami tidak akan menyerah. Akan ada tanggal 1 Mei yang hebat,” kata Gilles Sornay, seorang guru (65 tahun) mengacu pada Hari Buruh Internasional.
“Pertarungan berlanjut,” kata pemimpin sayap kiri Jean-Luc Melenchon.